Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring Edisi III (BPPB-Kemdikbud), konsep didefinisikan sebagai (1) rancangan atau buram surat ; (2) ide atau pengertian yang diabstrakan dari peristiwa konkret; (3) gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.
Dengan mengacu uraian panjang di atas, maka diperlukan suatu konsep strategi yang membingkai suatu ide atau gagasan yang menjadi landasan akal budi untuk memahami suatu upaya atau proses mewujudkan Poros Maritim Dunia dari perspektif Geografi. Konsep yang diajukan tersebut adalah GEOMARITIM. Kata ‘Geo’ merujuk pada cara pandang ‘Geografi’ atau pemaknaan geospasial (kata ‘Geografi’ diawali dengan huruf kapital yang menunjukkan ‘Geografi’ sebagai disiplin ilmu), sedangkan maritim merujuk pada SDA, budaya, upaya, serta kelembagaan dalam memanfaatkan lautan.
Sehingga GEOMARITIM didefinisikan sebagai suatu konsep strategi yang membingkai gagasan-gagasan dan cara pandang (keilmuan) Geografi dalam memahami kondisi bentang alam—bentang budaya yang melandasi upaya perancangan aksi (planning action) mengelola maritim. Dalam konteks ini, Geomaritim diarahkan untuk mewujudkan visi Poros Maritim Dunia.
Upaya memperkuat jati diri sebagai negara maritim sebagaimana yang termaktub dalam Nawa Cita (sembilan agenda prioritas ) pemerintahan Jokowi-JK pun sangat relevan dengan konsep Geomaritim. Kehadiran buku ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan-pertimbangan strategis sebagai landasan pembuatan kebijakan (decision making) mewujudkan visi Poros Maritim Dunia. . Kehadiran buku ini secara khusus akan menguraikan ragam isu permasalahan dan gagasan operasional khas Geomaritim yang mengacu pada “Lima Pilar Poros Maritim Dunia”. Kelima pilar Poros Maritim Dunia tersebut mencakup 1) budaya maritim; 2) sumber daya laut; 3) infrastruktur & konektivitas maritim; 4) diplomasi maritim; 5) pertahanan maritim.
Dengan demikian, kembali di bagian akhir pidato 20 Oktober 2014, Presiden Joko Widodo berkata, “Sebagai nakhoda yang dipercaya oleh rakyat saya mengajak semua warga bangsa untuk naik ke atas kapal RI dan berlayar bersama menuju Indonesia raya. Kita akan kembangkan layar yang kuat, kita akan hadapi semua badai dan gelombang samudera dengan kekuatan kita sendiri.” Dan semoga, konsep Geomaritim mampu memberikan panduan dan pertimbangan bagi nakhoda kapal RI agar senantiasa melaju dengan selamat hingga mencapai tujuan.
Indonesia sebagai negara maritim sudah saatnya concern dan serius terhadap sektor ini. Pendekatan komprehensif bisa saja dilakukan untuk mengoptimalkan salah satu nawa cita Jokowi. Jalasveva jayamahe