Background
Kegiatan ini merupakan manifestasi dari Paradigma Archipelago sebagaimana yang tertuang dalam pidato guru besar bidang geografi regional UGM yaitu Prof. Dr. M. Baiquni, M.A. Penekanan cara pandang pembangunan di Indonesia sebagai Negara Kepulauan menjadi salah satu konteks utama, baik pada skala nasional, regional atau kawasan, sampai dengan pada skala mikro atau desa-desa di pulau-pulau kecil.
Ekspedisi ini direncanakan akan berjalan selama tujuh tahun yaitu mulai 2014 s/d 2020. Pada tahun 2016 ini, focus kegiatan dilakukan dengan topic mengembangkan konsep eco-village atau desa mandiri berkelanjutan di pulau-pulau kecil. Lokasi kegiatan ini berada di dua desa yaitu Desa Kawasi dan Desa Soligi di Pulau Obi Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara. Selain lokasi tersebut, tim juga melihat keterkaitan antar-wilayah dalam mewujudkan kemandirian desa, oleh sebab itu, kegiatan ini juga dilaksanakan pada Desa Laiwui sebagai pusat kegiatan di Kecamatan Obi, Kota Labuha sebagai ibu kota dari Kabupaten Halmahera Selatan, dan Kota Ternate sebagai pusat perekonomian dari Provinsi Maluku Utara.
Kenapa Pulau Obi?
Hal ini dikarenakan Pulau Obi merupakan salah satu pulau yang memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat besar. Salah satunya adalah tambang Nickel, Emas, dll. Saat ini, lokasi tersebut sedang dikembangkan tempat pengolahan nickel (smelter) sebelum dilakukan ekspor ke Negara-negara tujuan lain. Hal ini yang menjadikan arus mobilisasi tenaga kerja dari luar baik tenaga kerja Indonesia maupun luar negeri khususnya Tiongkok menjadi besar. Tantangan yang besar dalam hal pengelolaan kawasan menjadi penting dalam hal ini.
Macam Kegiatan
Kegiatan penelitian aksi ini dilakukan dalam beberapa bidang yaitu:
1. Bidang Livelihood atau penghidupan masyarakat,
2. Bidang pengembangan permukiman Eco-Village dengan potensi sumberdaya alam, manusia, dan lingkungan.
3. Bidang sosial budaya dengan tujuan dalam mengembangkan konsep eco village dilakukan melalui pendekatan social budaya dengan sasaran kegiatannya adalah sektor pendidikan, kesenian, ibu rumah tangga, ekonomi kreatif masyarakat.
Livelihood Assessment Berbasis Sensus Rumah Tangga di Desa-Desa Pulau Obi
Data menunjukkan bahwa Dikarenakan Adanya Aktivitas Tambang dan Industri, Secara Finansial Rumah Tangga di Pulau Obi Meningkat, tetapi Ikatan Sosial Semakin Menurun. Hal ini Akan Mengancam Ketahanan Penghidupan Masyarakat Desa.
Assessment Perkembangan Permukiman Pasca Adanya Kegiatan Tambang dan Industri di Desa Kawasi, Pulau Obi.
Hal ini dilakukan untuk Mengembangkan Konsep Eco-Village atau Desa Mandiri Berkelanjutan di Pulau-Pulau Kecil
Kegiatan Sosial Budaya: Berkarya Bersama Berbasis Partisipasi Masyarakat dalam Sektor Pendidikan, Pengembangan Ekonomi Kreatif, dan Lingkungan
Foto Antusiasme Warga untuk Menonton Film Pendek tentang Motivasi Pendidikan di Desa Kawasi, Pulau Obi
Foto Tim dalam berkegiatan dalam Dunia Pendidikan, serta tidak lupa melibatkan Pemangku Kebijakan Lokal yaitu Camat Obi
Penemuan 22 Item/Jenis Kerajinan Rakyat yang Berpotensi untuk Pengembangan Ekonomi Kreatif Masyarakat Pulau Obi
Ekspedisi pada tahun 2016 ini dipimpin langsung oleh Prof. Dr. M. Baiquni, M.A sekaligus sebagai ketua Departemen Geografi Pembangunan UGM dengan didukung oleh beberapa dosen maupun para peneliti serta para praktisi. Selain itu keterlibatan para budayawan dan seniman menambah kekuatan tim dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat. Seluruh kerja tim di dukung oleh tim asisten Departemen Geografi Pembangunan.
Sebenarnya yang dimaksudkan dengan konsep Eco-village itu yang bagaimana? apakah sudah ada desa percontohan yang menerapakan konsep tersebut?
Terimakasih
silahkan pelajari lebih lanjut tentang ecovillage, salah satunya melalui website ini: https://ecovillage.org
Kebetulan saya juga belajar mengenai penghidupan masyarakat. Kondisi di daerah tersebut sepertinya cukup beragam, mulai dari masyarakat yang bekerja di sektor pertambangan, pegadang, nelayan, hingga petani.
Benar sekali mbak Rheiny. Oleh karena itu dalam pengembangannya harus dapat mengakomodir seluruh kegiatan masyarakat tersebut supaya dapat berkelajutan.
Saya sangat senang dapat bergabung dan berkontribusi dalam kegiatan ekspedisi ini. Semoga kehidupan masyarakat Desa Kawasi, Pulau Obi dapat lebih baik ke depannya serta masyarakat lebih sejahtera.
apakah topik kegiatan yang dikembangkan di desa tersebut akan berganti setiap tahunnya? dan apakah ada target tertentu dari topik yang difokuskan?
terimakasih sebelumnya
Dalam pengembangan Eco-Village di Desa Kawasi, Pulau Obi, terdapat roadmap implementasi untuk mewujudkan desa mandiri berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Dimulai dari tahun pertama berupa sosialisasi konsep eco-village, hingga workshop kebencanaan dan lingkungan pasca pembangunan fisik selesai dilakukan, di tahun ke 4/5. Untuk penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi tim yang bersangkutan.